RSS

KARMA KAH AKU?

Hey semua, gue mau cerita nih. Tau gak hari ini gue lagi galau banget. Huh pasti gak ada yang tahu taow (dibaca lebay)? Gimana sih kalian kok gak peka banget sama gue. Temen gue bukan noh? Huh?
Dulu gue pas di MTs itu, jujur awalnya gak pure dari suara hati gue yang paling dalem. Tapi itu semua karena desakan dari orang tua gue dan guru-guru gue tercinta. Dan akhirnya dengan keadaan yang lumayan belum ikhlas gue masuk di salah satu MTs di tempat dimana gue tinggal. Padahal awalnya sejak gue di MI (Madrasah Ibtidaiyah/setara dengan SD) gue pengen banget suatu saat gue bisa nglanjutin di salah satu SMP favorit di sana. Karena gue pikir SMP 1 itu lebih baik daripada MTs. Padahal pada dasarnya mereka itu adalah sekolah yang sama-sama unggul. Terbukti dengan prestasi mereka yang berimbang.
Gue mencoba menjalani semua itu dengan enjoy karena udah banyak kenalan yang gue temu di sana. And pada suatu hari saat ada pembagian kelas itu betapa hancurnya hati gue karena gue masuk di kelas “D”. Kelas yang benar-benar gak gue inginkan dan gak pernah masuk dalam mimpi-mimpi gue. Gue kecewa, sedih sampe’ air mata yang gak bisa gue tahan itu akhirnya tertetes juga. Alay sih memang, parno memang menurut kalian semua. Tapi jika kalian semua tahu makna yang begitu besar itu semua buat gue. Sesuatu yang ingin gue berikan kepada orangtua gue. Gue tahu perjuangan mereka yang gak mudah selama ini dan itu semua buat gue semata. Dan hanya dengan kesuksesan gue, balasan yang bisa gue persembahkan untuk beliau semua selama ini.
Gue ngrasa gak bodoh-bodoh amat dulu waktu di MI, tapi kenapa anak yang peringkatnya jauh dari gue bisa masuk di kelas “A”.  Sejak saat itu gue menjadi pribadi yang cuek, egois, dan pelit. Gue paling gak pernah mau berbagi ilmu dengan siapapun. Karena gue takut mereka jadi lebih bisa dari gue. Dan bisa merenggut apa yang seharusnya gue dapat. Jahat emang. Gue juga berpikir demikian. Tapi pada saat itu gue gak pernah sempet berpikir tentang kelakuan gue sendiri. Gue pikir gue yang paling bener. Dan gue juga berpikir kalo apa untungnya juga gue bantu mereka, ga ada untungnya kan? Malah buang-buang waktu gue aja. Tanpa mereka gue juga bisa. Gue bener-bener jahat waktu itu.
Dan kini gue sekarang tahu betapa sakitnya di begituin. Emang harus ya anak (pinter) itu bersikap demikian? Gue sekarang lagi ngrasain di posisi temen gue yang pernah gue dholimi. Ya, gue sekarang sekolah di MAN KOTA KEDIRI 3 dan gue bisa masuk di kelas unggulan sekolah favorit itu. Well, emang semua itu adalah impian gue dari awal dan mungkin ini jawaban gue yang sempet tertunda waktu gue di MTs dulu.


Di kelas gue ini, gue akui semua anaknya emang TOP BGT (top banget) gue harus ekstra kkeras dapetin angka sempurna. Karena kalian tahu sendiri kan kalo di sini persaingan itu sangat ketat. Dan selisih nilai pun hnya terhitung koma (,). Gue ngrasa ada di posisi paling rendah saat ini. Tapi gue coba berusaha paham dari temen gue yang gue anggap lebih pinter dari gue. Tapi gue salah, ga mendapat kepahaman tapi gue malah dapet perilaku yang gak enak dari mereka. EGOIS. Apakah semua  orang pinter itu harus EGOIS sih???

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS