RSS

Al- Anbiyaa' (Setiap apa yang diberikan Allah pada kita pasti ada hikmahnya, Bersabarlah)


Banyak hal hal besar maupun kecil yang membuat kita merasakan bahwa 'Allah ini tidak adil'. tapi ingatkah sobat, letak keadilan Tuhan dan manusia itu berbeda. seperti yang dituangkan dalam beberapa surat Al- Anbiya' di bawah ini


21:83

dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
Nabi Ayub adalah nabi yang diuji kesabarannya melalui penyakit yang ia derita. Nah kali ini gue nemuin cuplikan riwayatnya 



Nabi Ayub adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh istrinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Sakit yang dideritanya cukup lama sehingga beliau menghabiskan waktu-waktu dan hari-harinya dalam keadaan sendirian bersama penyakitnya, rasa sedihnya, dan kesendiriannya. Demikianlah Nabi Ayub merasakan segi tiga penderitaan. Segi tiga penderitaan dalam hidupnya, yaitu sakit, kesedihan, dan kesendirian. Di saat beliau mendapat cobaan seperti itu, pada suatu hari datang pada beliau salah satu pemikiran setan. Pikiran itu berputar-putar di relung hatinya; pikiran itu mengatakan padanya, wahai Ayub penyakit ini dan penderitaan yang engkau rasakan oleh karena godaaan dariku. Seandainya engkau berhenti sabar dalam satu hari saja niscaya penyakitmu akan hilang darimu. Kemudian manusia-manusia berbisik-bisik dan berkata: Seandainya Allah SWT mencintainya niscaya ia tidak akan merasakan penderitaan yang begitu hebat. Demikianlah pemikiran yang jahat itu. Setan tidak mampu untuk mengganggu seseorang kecuali dengan izin Allah SWT sebagaimana Allah SWT tidak menjadikan cinta-Nya kepada manusia identik dengan kesehatan mereka. Sesungguhnya Allah SWT menguji mereka sebagaimana yang dikehendaki-Nya.
Pikiran setan itu berputar di sekitar hati Nabi Ayub seperti berputarnya lalat di musim panas di sekitar kepala manusia, namun beliau mampu menghilangkan pikiran ini dan sambil tersenyum kepada dirinya beliau berkata: "Keluarlah hai setan! Sungguh aku tidak akan berhenti bersabar, bersyukur, dan beribadah." Akhirnya, pikiran jahat itu dengan rasa putus asa keluar dari akal Nabi Ayub. Nabi Ayub duduk dalam keadaaan marah karena setan berani untuk mengganggunya. Beliau membayangkan bahwa boleh jadi setan berani menggodanya dengan memanfaatkan kesendiriannya, penderitaannya, dan penyakitnya.
Istri Nabi Ayub datang dalam keadaan terlambat dan mendapati Nabi Ayub dalam keadaan marah. Istrinya itu menutupi kepalanya dengan suatu kain tertutup. Istri Nabi Ayub menghadirkan atau menghidangkan makanan yang baik untuknya. Nabi Ayub bertanya padanya: "Dari mana engkau mendapati uang?" Nabi Ayub telah bersumpah akan memukulnya seratus kali pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh, tetapi kesabarannya sungguh sangat luas seperti sungai yang besar. Dan di waktu sore, setelah mengetahui kehalalan makanan yang dihidangkan, beliau pun memakannya. Kemudian Nabi Ayub keluar menuju ke gunung dan berdoa kepada Tuhannya.
Allah SWT berfirman:
"Dan ingatlah akan hamba Kami Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: 'Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.' (Allah berfirman): 'Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesugguhnya Kami mendapati dia (Ayuh) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (hepada Tuhannya)." (QS. Shad: 41-44)
Bagaimana kita memahami perkataan Nabi Ayub, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan."? Nabi Ayub ingin mengadukan kepada Tuhannya perihal keberanian setan padanya di mana setan membayangkan bahwa ia dapat mengganggunya. Nabi Ayub tidak percaya bahwa sakit yang dideritanya adalah datang karena pengaruh setan.
Demikianlah pemahaman yang sesuai dengan kemaksuman para nabi dan kesempumaan mereka. Allah SWT memerintahkan beliau untuk mandi di salah satu mata air di gunung. Allah SWT memerintahkannya agar beliau minum dari mata air ini. Kemudian Nabi Ayub melaksanakan perintah ini dan mandi serta minum. Belum lama beliau minum pada tegukan yang terakhir sehingga beliau merasakan sehat dan sembuh total dari penyakitnya. Kemudian suhu panas dalam tubuhnya pun kembali normal seperti biasanya. Allah SWT memberikan kepada Ayub dan keluarganya dan orang-orang yang seperti mereka suatu rahmat dari sisi-Nya sehingga Nabi Ayub tidak kembali sendirian. Allah SWT memberinya berlipat-lipat kekayaan dan kemuliaan dari sisi-Nya sehingga Ayub tidak menjadi fakir.
Nabi Ayub kembali mendapatkan kesehatannya setelah lama merasakan penderitaan dan sakit; Nabi Ayub bersyukur kepada Allah SWT. Beliau telah bersumpah untuk memukul istrinya sebanyak seratus pukulan dengan tongkat ketika beliau sembuh. Sekarang beliau sembuh maka Allah SWT mengetahui bahwa beliau tidak bermaksud untuk memukul istrinya. Namun agar beliau tidak sampai melanggar janjinya dan sumpahnya, Allah SWT memerintahkannya agar segera mengumpulkan seikat ranting dari bunga Raihan yang berjumlah seratus dan hendaklah beliau memukulkan itu kepada istrinya dengan sekali pukulan. Dengan demikian, beliau telah memenuhi sumpahnya dan tidak berbohong. Allah SWT membalas kesabaran Ayub dan memujinya dalam Al-Qur'an sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)
Selain dari cerita Nabi Ayub di atas, ada beberapa kisah lain di dalam surat Al- Anbiya'
21:85
Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.

Nah, di dalam ayat ini dikisahkan ada 3 nabi sekaligus. Tetapi gue cuma mau membahas Nabi Zulkifli saja, soalnya ya mungkin sudah banyak yang tau tentang kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Apalagi setiap kali idul adha pasti khotbah nya itu, ya kan? oke next,,,
Zulkifli adalah seorang raja di wilayah Syam. Yang sebelumnya mengikuti sayembara yang diadakan oleh raja sebelumnya karena usianya sudah semakin tua hingga memutuskan untuk mencari pengganti yang mampu berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari serta mampu mengendalikan hawa nafsunya. Dan Basyar (nama asli nabi Zulkifli sebelum menjadi raja) adalah satu-satunya yang mendaftar dan mampu melakukan semua yang dimintai oleh sang raja. Akhirnya beliau menjadi raja yang adil dan bijaksana.
Suatu ketika Nabi Zulkifli menyeru kepada rakyatnya untuk mempertahankan negerinya karena akan ada peperangan melawan pasukan Raja Baraja. Tetapi rakyatnya mau melakukan hal tersebut jikalau dimohonkan agar tidak mati. Nabi Zulkifli pun mengadukan permohonan yang keterlaluan itu kepada Allah dan atas kehendaknya Allah pun mengabulkannya.
Syam menjadi negeri yang sagat makmur. Semakin hari penduduknya semakin bertambah padat. Padahal penduduk negeri Syam yang sudah tua tidak juga mati. Akhirnya mereka menyadari kekeliruaanya dan meminta Nabi Zulkifli untuk mencabut permintaan mereka dahulu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Agustus 2014



                Ini adalah pengalaman pertama gue menjabat sebagai sekretaris di salah satu ekstra kesayangan, yaitu Pers Jurnalistik. Dan sekaligus pengalaman kedua menjadi panitia selama tahun 2014 ini di Jurnalis. Menurut sudut pandang kacamata gue (meskipun gue sendiri tidak punya kacamata) dari awal ini adalah salah satu ekstra yang membuat gue jatuh hati. Gue sayang banget sama ekstra ini dan gue mau banget melakukan apapun yang diharapkan oleh PJ (Pers Jurnalistik) meski tidak sepenuhnya semua berjalan dengan perfect.
                10 Agustus 2014 tepat pukul 14.59 WIB gue mau minta maaf sama kalian semua (kakak kelas, teman-teman) bahwasannya gue sendiri secara pribadi juga masih jauh dari apa yang diharapkan. Karena pada awalnya juga gue engga terlalu paham sama tugas sekretaris itu sendiri. Jadi maaf banget kalo masih banyak kekeliruan dan deadline molor gara-gara kesalahan dari gue. Gue tau maaf engga bisa menyelesaikan masalah, tapi dengan ini gue sadar kesalahan-kesalahan apa yang telah gue lakukan .
                Tadi dari hasil evaluasi dari kakak kelas gue jadi mengerti tugas dari seorang sekretaris dalam suatu acara, diantaranya sebagai berikut :
1.       Setiap rapat harus ada notulen yang dicatat oleh sekretaris
Maaf kalo selama ini setiap rapat gue masih belum peka buat nulis hasil rapat itu sendiri
2.       Membuat undangan
3.       Membuat proposal (ini kalo minta dana ke sekolah)
4.       Membuat LPJ (laporan pertanggungjawaban) ini biasanya dibuat setelah berlangsungnya suatu acara dan nantinya diberikan ke atasan.

Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya dan semoga ilmu ini bisa bermanfaat buat saya pada khususnya dan untuk yang lain juga pada umumnya. MAAF BELUM BISA KASIH YANG TERBAIK BUAT JURNALIS, kak...” JURNALIS TIDAK AKAN PERNAH HIDUP TANPA SAYA”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SAHABAT (Hana Halfatul Badriyah)

            Oke dah, sebenernya postingan ini khusus buat ungkapan gue ke sahabat yang gue sayang. Dan menurut gue yak ini berhubungan dengan ketulusan hati dalam sebuah hubungan yang dinamakan persahabatan. Kita sudah saling mengenal sejak masih duduk di bangku SD kelas 6 di salah satu course. Ya, tapi dulu kita belum terlalu akrab. Oke, sebut saja namanya HANA. Nama lengkapnya Hana Halfatul Badriyyah. Kesan pertama saat gue ketemu dia, Hana emang sosok yang cerdas, terlihat dari perawakan dan sikap nya. Kaya status yang pernah gue update di akun facebook : “ Cara pandang seseorang menentukan sikap dan perilakunya”. Ga hanya dengan hal itu, banyak temen-temen gue satu course yang juga satu kelas sama Hana di SD bilang bahwa Hana adalah si anak ranking. Sejak saat itu kita sering sharing pelajaran meskipun sekolah kita berbeda.
Setelah kita masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ternyata kita satu angkatan di sebuah MTs Negeri. Semenjak itu kita mulai akrab dan jadilah sahabat. Tapi perjalanan persahabatan gue di MTs ini ga gue bahas terlalu banyak di episode kali ini sob. Seperti yang gue bilang dari awal tadi sob, Hana terus membuktikan ke gue kelebihan-kelebihannya yang membuat bilang W.O.W Tapi perjalanan persahabatan gue di MTs ini ga gue bahas terlalu banyak di episode kali ini sob. Oke, rapopo kan?
Sekarang gue udah nginjak di bangku Islamic Senior High School di Kota Kediri. Gue harus terpisah dengan sahabat gue karena sekolah kita yang sangat jauh berbeda. Terpisahkan oleh jarak yang emang terbentang jauh banget. Berat sih buat lepasin seorang sahabat yang udah selama ini kasih support ke gue. Kita sering berbagi untuk saling melengkapi kekurangan kita bersama. Ada perasaan itu yang membuat separuh hati gue kacau dan mungkin dia juga kek gue. Tapi disamping itu kita harus berjuang bersama untuk mencapai kesuksesan meski cara yang kita tempuh itu berbeda. “Kita Sukses Dengan Cara Kita Masing-Masing, sob.” Dan kita juga mempunyai jalan takdir yang berbeda.
            Awalnya sih kita masih sering kontak, entah itu lewat sms, chat atau entah dengan cara apa lagi. Tapi, semakin hari, hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan dan seterusnya, sepertinya hubungan kita mengalami kerenggangan. Tapi, bukan berarti kita putus hubungan. Kek lagunya itu tuh, si Pink WE’RE NOT BROKEN JUST BENT. Dia sekarang lebih sering cerita ke orang lain daripada ke gue. Sedangkan gue selalu berusaha ada buat dia. Ya, mungkin karena sekarang kita udah jarang pake banget ketemunya. Tapi seenggaknya dia itu cerita ke gue. Apa mungkin sekarang gue mah udah ga jadi yang important lagi buat dia. Padahal gue selalu cerita ke dia, ya walau itu cuma dikit. Tapi karena itu semua gue masih nganggep dia important. Tapi gue tetap sayang sama dia pake banget.
            Yah, okelah sob. Inilah lika-liku perjalanan suatu hubungan. Kesimpulannya, sahabat itu adalah suatu hubungan yang jangan sampai putus. Meski, ga akan selamanya hubungan itu rekat kaya kertas dan lem. Ada kalanya hubungan itu renggang dan ada juga waktunya buat putus. Tapi jangan sampai kita menjumpai yang terakhir tadi, yaitu PUTUS. Karena gue yakin siapapun dari sobat yang baca postingan ini berharap hubungannya bakal langgeng terus kan? Makanya sob kita juga harus tetap berusaha mempertahankannya. Ga semudah itu loh sob, kita bisa ambil peribahasa yang satu ini, mati satu tumbuh seribu. Karena hari gini, hello? (*maap lebay dikit) ga semudah itu cari orang yang baik yang bisa mengerti kita. Maka dari itu selagi masih ada kesempatan yuk kita jaga hubungan kita dengan yang lainnya. Karena حبل من النا س itu juga penting. Allah pun juga memberi perintah buat kita buat berhubungan baik kepada sesama manusia, setelah berhubungan baik dengan Allah. Karena hakekatnya, manusia itu adalah mahluk sosial.
 hana :)
  gue dan hana :)        

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

HUKUM PACARAN MENURUT GUE



                Hidup. Ya beginilah hidup. Ada rasa dimana kita bahagia dan ada juga sedih yang berlarut-larut. Tau ga sob, remaja itu ga cuman mikirin pelajaran aja pada dasarnya. Iya sih walau bagaimanapun belajar adalah prioritas kita semua buat salah satu cara bahagiain orangtua kita dan membuat mereka bangga. Iya kan? Tapi kali ini gue ga bahas itu lebih dalam sob. Gue pengen ngeshare sedikit dari pengalaman gue atau bahkan ini malah curhatan gue. Yaa daripada gue boring, kan mending gue nge-blog yang mungkin bisa kita pelajari bersama nantinya. Oke deh, makin nglantur nih. Langsung aja ya sob :)
            Maksud dari tulisan ini sih sebenernya tentang asrama, uups maaf maksudnya asmara. Ya itu tuh yang biasa disebut dengan perasaan C.I.N.T.A 


hahahah :D biasanya nih anak muda engga lepas dari yang satu ini nih sob. Gatau deh kenapa. Kalo gue ditanya, jujur gue juga engga paham-paham banget sih sebenernya. Gue dulu sih termasuk bandel sob, kelas 6 aja gue udah main suka-suka-an sama temen sekelas gue. Kalo dibayangin sekarang sih di usia gue yang ke-16, gila abis yak gue dulu. Sumpah nekad. Ga kebayang kenapa dulu gue bisa kek gitu. Ya meskipun begitu, menurut gue sih itu masih dalam konteks wajar lah ya :D tapi itu adalah satu kesalahan yang bikin gue nyesel sampe sekarang. Tau sendiri kan sob, pacaran itu mah DOSA. Sekali lagi, gue tekanin itu tuh DOSA. Ga ada istilah pacaran halal. Kecuali kalo emang pacaran nya setelah nikah. Hehehe :D
            Jadi gini sob, gue dulu ditembak sama temen gue sekelas (cowo) ya jelaslah cowo. Gue emang suka sih sama dia. Secara dia itu anak #1 (ranking 1) di kelas. Dan tau ga sih dia itu nembaknya pas hari Ujian Sekolah dan mata pelajarannya itu pas ada Bahasa Inggris (mapel favorit gue) dan IPS (dia itu masternya pelajaran yang satu ini sob). Berhubung dulu masih belum canggih-canggih amat buat anak seusia gue. Beda jauh sama jamannya anak kecil sekarang yang kemana-mana udah bawa gadget tuh. So, dia nembaknya itu pake surat. Ya, jadilah kita surat-suratan. Secara alami ya, surat itu lebih berkesan daripada sms atau chat sob. Secara gitu, bisa dipegang-pegang kan? Hahaha. Maka dari itu kenangan nya benar-benar kena :D (ya ampun gue frontal banget ) maksudnya sih gue masih hafal betul sejarahnya itu sampe sekarang. Tapi gue engga sampe bisa nyimpen semua itu surat di bawah bantal kek di film-film gitu. Cukup gue simpan kata per kata dari isi surat itu di memori gue. *Jiahhhhh* engga mungkin lah gue simpan di rumah. Ya bagaimanapun juga gue takut ntar ibuk gue nemu tuh surat kalo gue taruh rumah. So, gue langsung buang surat itu di tempat yang gue yakin ga ada satu orang pun bisa baca. Mungkin si dia juga nglakuin hal yang sama kek gue. Ya maklum lah, mana mungkin kita dibolehin pacaran. Itu aja kita nglakuin gara-gara nekad juga. Tapi gue tekanin yak buat sobat semua, please banget ini jangan di tiru ya sob. Kalo di tv tuh biasanya ada tulisan “Don’t try this at home” tapi kalo dari gue nih ya pokoknya jangan sampe diamalin, oke?!
            Singkat cerita nih, jadi maaf yak gue engga bisa nge-share semuanya buat sobat-sobat, karena ada sebagian cerita yang buat gue itu [privacy] jadi silahkan berkemal-kemal ria (kepo maksimal). Hehehe J . gue engga lama sama dia. Ya anggap aja ini putus. Padahal awalnya juga kalo dibilang itu pacaran juga belum layak sih (masih sekedar suka-suka-an aja). Ya kan tadi di atas gue udah bilang bahwasannya nih kita kelas 6, secara langsung kita ini kan sibuk ngurusin buat ujian ini itu. Engga cuma fokus sama apa itu yang disebut dengan C.I.N.T.A tapi kita juga sibuk pendaftaran buat ngelanjutin sekolah.
            Gue masuk di sekolah yang sama kek dia. Tapi kita udah engga sekelas lagi seperti dulu. Ya alhamdulillah sih prestasi gue cukup membanggakan kala itu. Bisa dibanggakan lah buat hadiah orangtua gue yang setia mendidik pribadi dan karakter ini. Tapi sobat semua pasti tau lah kalo hidup ini engga seru tanpa ada bumbunya. Ya layaknya masakan ibuk gue tuh, ga mantep kalo engga ada bumbunya. Tau ga sih sob bumbu yang gue maksud itu apa? Ya tepat sekali. C.I.N.T.A
Awalnya di semester pertama gue biasa aja lihat dia punya ya yang ini baru bisa disebut pacar. Udah agak gede-an dikit lah soalnya. Gue mah enjoy aja. Karena gue pikir gue udah engga suka sama dia. Tapi menginjak ke semester kedua, gue baru ngerasain yang namanya sakit hati (jealous). 
Tapi untungnya hubungan mereka juga engga bertahan lama. Tapi itu pun juga engga membuat gue loncat kegirangan. Ya, biasa aja lah sob. Ya sih gue suka sama dia, tapi ...... (bla bla bla bla bla). Kali ini gue udah di fasilitasi gadget sob. Gue coba jujur. Karena pada dasarnya gue bukan orang yang pintar menyembunyikan sesuatu. Gue jujur sama perasaan gue ke dia. Gue hanya ingin dia sekedar tau aja rasa gue. Dan gue sama sekali engga minta buat pacaran. Karena prinsip PACARAN ITU DOSA udah bener-bener melekat dalam diri ini.
            Jadi sebenernya di tulisan gue kali ini gue cuma mau ngingetin sama sobat semua bahwasannya kita itu adalah remaja. Kita masih punya hak untuk jatuh cinta sob. Tapi yang harus digarisbawahi kalo masih sekedar suka itu boleh, tapi jangan sampe sobat itu pacaran. Karena pacaran itu akan menjuruk dengan yang namanya dosa. Tau sendiri kan sob, pacaran model sekarang kek apa. Kalian mau ng-les apa lagi? Dia sholeh ko, pinter, rajin, baik. Kalo dia emang sholeh, mestinya dia itu lebih sayang sama Allah daripada kamu.
Ini nih sob,  lihat, baca, dan renungkan baik-baik
“Kalau seseorang itu sanggup meninggalkan Allah, so dia juga sanggup meninggalkanmu”
Jadi kalo dia udah berani buat melanggar batas fitrah yaitu rasa suka dari Allah, apa dia bisa disebut sholeh? Dan kalo dia aja udah bisa meninggalkan perintah-Nya, bagaimana dengan kamu sob? Iya, tidak?
            Oke sob, semoga kita sama-sama bisa petik hikmah dari ini semua yak. Gue engga nyuruh kalian langsung berubah 180 derajat menjadi sempurna ko sob. Tapi kesempurnaan itu berawal dari sebuah proses :) fokus dulu aja sama cita-cita sobat semua. Buat orangtua bangga dan percaya kepada kita sebelum membuat pacar sobat percaya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS