Oke
dah, sebenernya postingan ini khusus buat ungkapan gue ke sahabat yang gue
sayang. Dan menurut gue yak ini berhubungan dengan ketulusan hati dalam sebuah
hubungan yang dinamakan persahabatan. Kita sudah saling mengenal sejak masih
duduk di bangku SD kelas 6 di salah satu course. Ya, tapi dulu kita
belum terlalu akrab. Oke, sebut saja namanya HANA. Nama lengkapnya Hana
Halfatul Badriyyah. Kesan pertama saat gue ketemu dia, Hana emang sosok yang
cerdas, terlihat dari perawakan dan sikap nya. Kaya status yang pernah gue
update di akun facebook : “ Cara pandang seseorang menentukan sikap dan
perilakunya”. Ga hanya dengan hal itu, banyak temen-temen gue satu course
yang juga satu kelas sama Hana di SD bilang bahwa Hana adalah si anak ranking.
Sejak saat itu kita sering sharing pelajaran meskipun sekolah kita berbeda.
Setelah
kita masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, ternyata kita satu angkatan
di sebuah MTs Negeri. Semenjak itu kita mulai akrab dan jadilah sahabat. Tapi perjalanan persahabatan gue di MTs ini ga
gue bahas terlalu banyak di episode kali ini sob. Seperti yang gue bilang dari
awal tadi sob, Hana terus membuktikan ke gue kelebihan-kelebihannya yang
membuat bilang W.O.W Tapi perjalanan persahabatan gue di MTs ini ga gue bahas
terlalu banyak di episode kali ini sob. Oke, rapopo kan?
Sekarang
gue udah nginjak di bangku Islamic Senior High School di Kota Kediri. Gue harus
terpisah dengan sahabat gue karena sekolah kita yang sangat jauh berbeda.
Terpisahkan oleh jarak yang emang terbentang jauh banget. Berat sih buat
lepasin seorang sahabat yang udah selama ini kasih support ke gue. Kita
sering berbagi untuk saling melengkapi kekurangan kita bersama. Ada perasaan itu
yang membuat separuh hati gue kacau dan mungkin dia juga kek gue. Tapi
disamping itu kita harus berjuang bersama untuk mencapai kesuksesan meski cara
yang kita tempuh itu berbeda. “Kita Sukses Dengan Cara Kita Masing-Masing,
sob.” Dan kita juga mempunyai jalan takdir yang berbeda.
Awalnya
sih kita masih sering kontak, entah itu lewat sms, chat atau entah dengan cara
apa lagi. Tapi, semakin hari, hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan dan
seterusnya, sepertinya hubungan kita mengalami kerenggangan. Tapi, bukan
berarti kita putus hubungan. Kek lagunya itu tuh, si Pink WE’RE NOT BROKEN
JUST BENT. Dia sekarang lebih sering cerita ke orang lain daripada ke gue.
Sedangkan gue selalu berusaha ada buat dia. Ya, mungkin karena sekarang kita
udah jarang pake banget ketemunya. Tapi seenggaknya dia itu cerita ke gue. Apa
mungkin sekarang gue mah udah ga jadi yang important lagi buat dia.
Padahal gue selalu cerita ke dia, ya walau itu cuma dikit. Tapi karena itu semua
gue masih nganggep dia important. Tapi gue tetap sayang sama dia pake
banget.
Yah,
okelah sob. Inilah lika-liku perjalanan suatu hubungan. Kesimpulannya, sahabat
itu adalah suatu hubungan yang jangan sampai putus. Meski, ga akan selamanya
hubungan itu rekat kaya kertas dan lem. Ada kalanya hubungan itu renggang dan
ada juga waktunya buat putus. Tapi jangan sampai kita menjumpai yang terakhir
tadi, yaitu PUTUS. Karena gue yakin siapapun dari sobat yang baca postingan ini
berharap hubungannya bakal langgeng terus kan? Makanya sob kita juga harus
tetap berusaha mempertahankannya. Ga semudah itu loh sob, kita bisa ambil
peribahasa yang satu ini, mati satu tumbuh seribu. Karena hari gini,
hello? (*maap lebay dikit) ga semudah itu cari orang yang baik yang bisa
mengerti kita. Maka dari itu selagi masih ada kesempatan yuk kita jaga hubungan
kita dengan yang lainnya. Karena حبل
من النا
س itu juga
penting. Allah pun juga memberi perintah buat kita buat berhubungan baik kepada
sesama manusia, setelah berhubungan baik dengan Allah. Karena hakekatnya,
manusia itu adalah mahluk sosial.
hana :)
gue dan hana :)
0 komentar:
Posting Komentar